Muhasabah

Lepaskan Hidup Kita Dari Belenggu Target

Lepaskan Hidup Kita Dari Belenggu Target

Menetapkan sasaran/target mungkin bagus. Tapi membiarkan sasaran anda mengambil alih kendali atas kehidupan anda, justru dapat menghancurkan anda. Bebaskan diri dari tirani sasaran dan rencana, demi hidup bahagia.

Banyak orang sukses dan kaya mengatakan”Saya menulis sasaran beberapa tahun lalu dan telah mencapai semuanya. Sekarang saya malah merasa lebih buruk daripada sebelum mencapainya”. Mungkin ada sebagian kita yang mengalami hal seperti ini. Kita selalu mengejar titik-titik sasaran tanpa akhir. Masalahnya, kita jadi lupa untuk menikmati proses mencapai sasaran itu, dan sasaran itu kita jadikan harga mati untuk dikejar mati-matian.

Sasaran menunjukkan titik akhir yang didefinisikan dengan jelas, bukan petualangan dalam mencapainya. Sasaran tidak melibatkan kepuasan; karena bersifat logis, terencana dan berorientasi otak kiri.

Berhentilah menjadi “pengejar sasaran”, kata Stephen M. Shapiro, nikmatilah perjalanan dan petualangan dalam proses mencapai tujuan hidup kita. Jadilah “pengikut arus” (istilah ini bukanlah untuk orang tanpa pendirian seperti konotasi selama ini). Pengikut Arus adalah orang yang menjalani hidup dari pengalaman, bukan pencapaian. Yang dimaksud adalah orang yang dikendalikan oleh minat. Inilah orang yang “bebas-sasaran” (goal-free). Mereka hidup bebas dari cekikan sasaran yang mencengkeram begitu banyak orang. Mereka hidup berdasarkan pengalaman pada setiap momen. Sebuah kehidupan yang mereka rancang sendiri, bukan ditentukan oleh masyarakat. Mereka sangat menghargai keberadaan diri mereka hari ini; mereka menghindari kekhawatiran akan hari esok.

Ketimbang mengejar sasaran secara membabi buta, Stephen M. Shapiro menyarankan untuk menemukan tujuan yang sesuai ASPIRASI kita.

Aspirasi, di pihak lain bersifat emosional, intuitif, berdasarkan pengalaman dan berorientasi otak kanan. Aspirasi membantu kita menemukan makna melalui pemahaman tujuan. Sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.

Kita memerlukan keduanya, sasaran tanpa aspirasi sering menimbulkan putus asa. Ada potensi sukses, tetapi melibatkan sedikit minat. Mencapai sasaran tidak berarti anda meraih kebahagiaan. Aspirasi tanpa sasaran pun dapat menuntun kehidupan tanpa tujuan. Kuncinya adalah memiliki keseimbangan antara sasaran dan aspirasi, dan memiliki hubungan yang benar dengan sasaran anda.

Aspirasi menghembuskan kehidupan ke dalam aktivitas kita. Aspirasi bukanlah tempat yang harus dituju. Aspirasi lebih sebagai konteks untuk menciptakan eksistensi yang kuat di saat ini. Cukup baik jika aspirasi didukung oleh sasaran dalam dosis kecil. Kadang-kadang anda perlu menggunakan goal-free (bebas-sasaran) dan berfokus pada sasaran secara bergantian. Kuncinya adalah, yakinlah untuk terhubung dengan sasaran dengan cara yang sehat.

Berikut ini adalah delapan rahasia kehidupan bebas sasaran (Goal-Free Living):

1. Gunakan kompas, bukan peta (Use a compass, not a map)
—have a sense of direction (not a specific destination), and then “meander with purpose.”

2. Percayalah bahwa anda tidak pernah tersesat (Trust that you are never lost)
—every seemingly wrong turn is an opportunity to learn and experience new things.

3. Ingatlah bahwa kesempatan sering datang, tetapi terkadang secara diam-diam (Remember that opportunity knocks often, but sometimes softly)
—while blindly pursuing our goals, we often miss unexpected and wonderful possibilities.

4. Syukurilah apa yang anda miliki (Want what you have)
—measure your life by your own yardstick and appreciate who you are, what you do, and what you have . . . now.

5. Carilah petualangan (Seek out adventure)
—treat your life like a one-time-only journey, and revel in new and different experiences.

6. Jadilah magnet manusia (Become a people magnet)
—constantly attract, build, and nurture relationships with new people so that you always have the support and camaraderie of others.

7. Terimalah keterbatasan anda (Embrace your limits)
—transform your inadequacies and boundaries into unique qualities that you can use to your advantage.

8. Remain detached.
—focus on the present, act with a commitment to the future, and avoid worrying about how things will turn out.

GOAL-FREE LIVING (Stephen M. Shapiro)

We are taught from a young age that in order to achieve great success we must set and achieve our goals. However in doing so, we become focused on where we are going rather than enjoying where we are right now. We sacrifice today in the hope that a better future will emerge, only to discover that achievement rarely leads to true joy. Goal-Free Living presents an alternative philosophy – that we can have an extraordinary life now, all without goals and detailed plans. By living for each moment, it’s possible to have a successful life and follow your passions at the same time.

This amazing book shares the personal discovery of consultant Stephen Shapiro, for whom professional success was often achieved – yet personal satisfaction remained elusive. He wanted to escape the treadmill of chasing his goals, and to find a way to make his life truly rewarding. So over ninety days, he drove 12,000 miles and interviewed 150 extraordinary people from all walks of life to learn how they lived fulfilling, happy lives. Along the way, he discovered the eight secrets to living life free from the constant pressure of goals:

* Use a compass, not a map
* Trust that you are never lost
* Remember that opportunity knocks often, but sometimes softly
* Want what you have
* Seek out adventure
* Become a people magnet
* Embrace your limits
* Remain detached

Goal-Free Living offers practical guidance on putting these valuable lessons to work in your own life every day. Take them to heart and you’ll be free of the tyranny of goals-and experience a life truly worth living.

Ref: Goal-Free Living (Stephen M. Shapiro); Badroni Yuzirman’s blog

Ahmad BukhoriLepaskan Hidup Kita Dari Belenggu Target
read more

Perkenankanlah Aku Mencintai-Mu Semampuku

Tuhanku,

Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi
dan idealisme yang mengawang di awan…
Tapi Rabbii,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan
dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…
Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan
dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi
dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Sebisaku
Dengan segala kelemahanku
Ilaahi,
Aku tak sanggup mencintaiMu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al musthafa
Karena itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku
Rabbii,
Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga. Atau layaknya Umar yang menyerahkan separo harta demi jihad. Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu. Izinkan aku mencintaiMu, melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan. Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.
Ilaahi,
aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang shahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya. Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.
Robbii, aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu. Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rekaat lailku. Dalam satu dua sunnah nafilahMu. Dalam desah napas kepasrahan tidurku.
Yaa, Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam. Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.
Yaa Rahiim
Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu. Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu. Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu. Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.
Allahu Kariim,
aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda mata hatinya. Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya. Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.
Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.
Ahmad BukhoriPerkenankanlah Aku Mencintai-Mu Semampuku
read more

Hmmm…

Pernahkah kamu merasakan jatuh cinta, pada seseorang? Pasti pernah.Bagaimana rasanya, tak usahlah kita mencari jawabannya, karena tiap orang jawabannya rata-rata sama. Indah dan ebrjuta rasanya. Dunia serasa berseri, setiap orang dirasakan ramah, alam di sekelilingnya terasa indah. Pokoknya apa yang ada di sekeliling kita….wah…. Apalagi kalau orang yang kita cintai itu mencintai kita….wah (lagi). Katanya orang yang sedang fall in love itu tiap hari harus ketemu, kemana-mana harus sama-sama kalau sekali tak bertemu rindunya setengah mati, yang pasti dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak. Mereka nggak peduli dan nggak mempedulikan orang lain, yang penting mereka senang. Yang diingat hanyalah dia….dia….dan dia.

Jika kamu belum pernah jatuh cinta, cobalah rasakan tanda-tanda yang ditulis oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam bukunya yang berjudul Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu. Pertama biasanya ia selalu menghujamkan pandangan matanya pada orang yang dicintainya, kedua malu-malu jika orang yang dicintainya memandangnya. Ketiga ia akan banyak mengingat, membicarakan dan menyebut nama orang yang dicintainya. Kemudian ia tunduk pada perintah orang yang dicintai dan mendahulukan kepentingannya daripada kepentingannya sendiri. Lalu orang yang mencinta bersabar menghadapi gangguan orang yang dicintai, memperhatikan perkataan orang yang dicintai dan mendengarkannya, mencintai tempat dan rumah sang kekasih, segera menghampiri yang dicintai bila dipanggil.

Selanjutnya ia akan ikut mencintai apapun yang dicintai sang kekasih. Jika akan mengunjungi orang yang dicintai jalan yang dilalui terasa pendek meskipun jaraknya jauh sekali. Dan biasanya ia akan salah tingkah jika sedang mengunjungi atau sedang dikunjungi orang yang dicintai. Lalu ia akan kaget dan gemetar tatkala berhadapan dengan orang yang dicintai atau tatkala mendengar namanya disebut. Jika ada orang lain yang membahasnya ia akan merasa cemburu. Menyenangi apapun yang menyenangkan orang yang dicintai meskipun sebenarnya kita tidak menyukainya. Ini merupakan salah satu keharusan karena sedikit berkorban untuk mendapatkan keridhaan orang yang dicintai, rasanya merupakan kewajiban.

Ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta selain yang disebut diatas adalah ia akan mempunyai kebiasaan baru yaitu suka menyendiri dan helaan nafas panjang yang kerap dilakukan. Dan tentunya ia akan selalu berusaha untuk menghindari hal-hal yang akan meregangkan hubungan karena yang dicari pastilah kecocokan antara orang yang mencintai dan orang yang dicintai. Pada akhirnya ia akan tunduk dan patuh pada orang yang dicintai.

Jika lamu merasakan salah satu diantara tanda-tanda diatas bersiap-siaplah untuk merasakan tanda-tanda yang lain. Karena kalau salah satu tanda sudah datang, pasti akan diikuti oleh tanda yang lainnya. Bersyukurlah kalau kamu mengalaminya. Ada satu hal yang kadang-kadang terlupakan atau dilupakan oleh orang yang sedang jatuh cinta. Apa? Allah, Tuhan yang memiliki cinta. Hanya Dia yang berhak dicintai. Pernahkan kita jatuh cinta pada-Nya?

Kalau jatuh cinta pada sesama manusia ada keinginan dari kita agar orang lain mengetahuinya. Ingin rasanya diberitahukan pada semua orang tentang apa yang sedang terjadi pada kita. Biar semua orang tahu kalau kita sedang jatuh cinta. Akankah sama ceritanya jika sedang jatuh cinta pada Allah. Rasanya tidak. Jika sedang jatuh cinta pada Allah, rasanya kita akan malu untuk mengakuinya apalagi sampai orang lain tahu. Kita akan sangat egois untuk tidak berbagi cerita pada yang lain.

Lalu berapa banyakkah dari mereka yang pada saat fall in love selain mengingat dia (kekasih) juga mengingat Allah? Berapa banyakkah dari mereka yang menyadari bahwa jatuh cinta merupakan anugerah besar yang harus disyukuri? Jika saja setiap orang yang sedang jatuh cinta pada sesama manusia dan mengalami tanda-tanda seperti tadi, merasakan dan melakukan hal yang sama pula dengan ketika ia jatuh cinta pada Allah Rabbul ‘Alamin,

subhanallah, Mahasuci Allah yang telah memberikan cintanya pada manusia dengan memberikan anugrah berupa rasa cinta.

Cinta itu laksana pohon di dalam hati. Akarnya adlah ketundukan kepada kekasih yag dicintai, dahannya adalah mengetahuinya, ranting-ranting adalah ketakutan kepadanya, daun-daun adalah malu kepadanya, buahnya adalah ketaatan kepadanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya. Jika di dalam cinta ada satu bagian yang kosong, berarti cinta itu kurang. Allah telah mensifati Diri-Nya, bahwa Dia mencintai hamba-hamba-Nya yang mukmin dan mereka pun mencintai-Nya.

Sesungguhnya, kecintaan pada Allah pasti bisa menyelamatkan orang yang mencintai-Nya dari adzab dan semestinya pula seorang hamba tidak mencoba-coba mengganti cinta hakiki itu dengan yang lainnya.
Wallahu’alam.

* * *

kiriman dari mas Andhyka Muttaqien
Ahmad BukhoriHmmm…
read more

Kedewasaan = Kemapanan?

X : Kenapa akhirnya putus sama si ***?”
Y : Dia bilang, aku kayak anak kecil, ga dewasa, ga berpikir masa depan, ga punya masa depan cerah.”
X : Lahh, kok bisa gitu, kalian kan udah 3 tahun lebih pacaran kan? Udah deket juga dengan camer masing2…”
Y : Ga jaminan. Dia malah udah punya pacar baru yang kerja di Bank ***.”

*  *  *

Saya tidak ingin men-judge seseorang begini dan begitu. Tapi yang pengen saya tanyakan, apa ukuran kedewasaan laki-laki dinilai dari kemapanannya? Mapan itu erat ya kaitannya sama materi, harta, jabatan yang saat ini dipunyai. Saya pikir kedewasaan tidak bisa diukur dari kemapanannya. . .

Emang sih,
ndak ada tolak ukur KEDEWASAAN sebenernya, ga ada parameternya. Tiap orang punya cara sendiri menilai kedewasaan. Menurut saya, dewasa itu dimana seorang laki-laki :

  • mampu bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan, atas apa yang dia pikirkan untuk saat ini dan masa yang akan datang,
  • menghargai setiap usaha yang telah dilakukan dirinya dan orang lain,
  • tau prioritas dalam hidup, visi, misi, dan impian jauh ke depan,
  • bisa menempatkan sesuatu pada Area Yang Tepat,  Kondisi Yang Tepat, dan Masa Yang Tepat
  • dan lain-lain yang sama sekali tidak dapat dilihat mata tapi dirasakan dengan mengenal orang itu lebih jauh.

Sedangkan KEMAPANAN, saya rasa parameternya bisa sama tiap orang, selalu dijawab dengan mapan = punya rumah, mobil, gadget terkini, uang banyak, posisi bagus di sebuah perusahaan.
Berbalik dengan kedewasaan, kemapanan ukurannya dilihat dengan penglihatan kita.

Entahlah,
kenapa sekarang banyak perempuan yang bilang kalo dia mau cari pasangan yang mapan. Malah, ukuran seperti orangnya agamanya baik, pecinta keluarga, mau menerima kita apa adanya, jauh di deretan yang mungkin diperhitungkan.

Ditambah lagi,
ada temen laki-laki yang bilang kalo dia mau nikah, kalo udah punya rumah sendiri, mobil sendiri, posisi bagus di tempat kerja. Saya lantas bilang, “wah, kalo mas mas kayak gitu, mbak mbak semua bisa ndeketin. Kalo udah punya semua gitu, kita ga bisa tau, apa dia mau waktu kita susah, lah wong yang diliat pas udah kaya aja”.

Seorang Sahadewa Andhika pernah bilang ke saya : ” Nek kowe nunggu duwe opo-opo malah ra nikah-nikah kowe, justru dengan nikah kuwi, kowe bakal dikasih opo-opo sama GustiAlloh..”. Kata-katanya simple tapi penuh makna..

Terus ada cerita juga (ceritone Atma) dari seorang dosen ISI Yogyakarta , yang notabene beragama non Moeslem :

“mas, kowe kan islam, gampang nikahe”
“mas kawin tinggal seperangkat alat sholat”
“bedo ro nggonku . . .”
trus katane, “nek kowe tuku krupuk kan mbok lebokne lodhong”
“pas awal cen ra muat, cuman bar digoyang2 kan iso mlebu kabeh dan tertata dengan rapinya”

hoooo, analogi yg hebat..,

bahwa “perjalanan kehidupan akan menyempurnakan”
tidak perlu menunggu sempurna,
dan yang sekarang (mungkin) kalau dipikir2/dilogika tidak bisa (misal, pendapatan kurang), nantinya dalam perjalanan bisa dengan ajaibnya cukup. Sudah banyak yang merasakannya..

index :

ra iso mlebu = perkiraan/ logika bahwa diri ini masih kurang
nek digoncang2 = perjalanan kehidupan, alias jalani saja, semuanya otomatis berjalan dgn sendirinya.

Klo kita mau belajar dari kehidupan Rasul, dia memiliki isteri dengan beragam tingkat baik itu usia, pendidikan maupun latar belakang sosial dan ekonomi. Rasulullah S.A.W. telah mencontohkan bagaimana harus bersikap bila memiliki isteri yg lebih dewasa dan berharta, menghadapi isteri yg punya ekonomi pas-pasan, menghadapi isteri yg masih kekanakan, menghadapi isteri yg taat beribadah, dan sebagainya. Jadi, jangan dilihat isterinya yg banyak, tapi contohlah bagaimana beliau memperlakukan wanita..

sekarang … lihatlah perempuan yg ada di depan kita atau yg mungkin hendak kita khitbah menjadi isteri kita. Lihatlah tingkah lakunya. Pahami sifatnya. Rasakan emosinya, rengkuh egonya, dan sentuhlah hatinya. Sesungguhnya karena wanita ingin dimengerti (koyo lagune Ada Band). Jangan pernah membuat perempuan menangis! itulah kedewasaan …

Menyuplik dari nasehat seorang Ibu pembicara di sebuah seminar :
“. . .it s okay pilih yang cantik/gantheng di mata anda… naluriah…yang penting tetap peka bashirah untuk melihat kwalitas lain yang lebih abadi dan lebih berarti dalam melewati berbagai ujian rumah tangga.. Sejauh yang saya alami…menikah itu memang penuh misteri. Takdir terbaik didapatkan oleh orang yang :

  1. Sungguh2 membersihkan hatinya…meski harus jatuh, bangun.. 
  2. Sungguh2 mengharapkan `tangan` Allah bekerja atas pilihannya 
  3. Bersyukur atas pemberianNya.. “

Akhir kata, apa yang kita punya di dunia ini semuanya hanya bersifat sementara. Rumah, mobil, uang banyak, perhiasan, jabatan, bahkan suami/istri, anak pun milik Yang Maha Pemilik Segala. Kapan pun Dia bisa mengambilnya kembali.

Yang penting terus berusaha lebih baik,
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) – Qs. An Nuur (24) : 26. . .

Bismillah, dan melangkah. . .

Ahmad BukhoriKedewasaan = Kemapanan?
read more

di kala ragu akan dirinya. . .

Ya Allah…
Seandainya tlah engkau catatkan dia akan menjadi teman menapaki hidup.
satukanlah hatinya dengan hatiku
titipkanlah kebahagiaan diantara kami agar kemesraan itu abadi
Dan Ya Allah… Ya Tuhanku Yang Maha Pengasih
seiringkanlah kami melayari hidup ini ketepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi Ya Allah..
seandainya tlah Engkau takdirkan dia bukan milikku
bawalah ia jauh dari pandanganku
luputkan ia dari ingatanku
ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
dan peliharalah aku dari kekecewaan
serta Ya Allah..Ya Tuhanku Yang Maha Mengerti
berikanlah aku kekuatan melontar bayangannya jauh ke dada langit
hilang bersama senja dan merah
agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersamanya

Dan Ya Allah.. Yang Tercinta..
gantikanlah yang telah hilang
tumbuhkanlah kembali yang telah patah
walaupun tak sama dengan dirinya

Ya Allah Ya Tuhanku..
pasrahkanlah aku dengan takdirmu
sesungguhnya apa yang telah engkau takdirkan adalah yang terbaik untukku
karena Engkau Maha Mengetahui segala yang terbaik untuk hambamu ini

Ya Allah..
cukupkanlah engkau saja yang menjadi pemeliharaku di dunia dan di akherat
dengarlah rintihan dari hambaMu yang dhaif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian di dunia ini maupun di akhirat
menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
maka karuniakanlah aku seorang pasangan yang beriman supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup ke jalan yang engkau ridhoi..

Amin..Yaa Rabbal ‘alamin..

Ahmad Bukhoridi kala ragu akan dirinya. . .
read more

My life is My choice

“lhee wis subuhan hurung lhee…”
samar samar terdengar suara Ibuk mengetuk pintu kamarku..
“Maad… Mas Mamaaad….keburu waktune abiz lhoo…”
kubuka mata..
kulihat jam di hapeku..
“Astaghfirullah..” udah hampir jam 6 pagi..

belon subuhan!

hadu haduu… kesiangan gara2 semalem nglemburr…
sampe2 adzan subuh ndak kedengeran. Padahal mesjid e kur depan kamar situ…
Astaghfirullahal ‘adziim… T_T

* * *

Jadi inget dulu banged waktu awal2 kuliah, jaman semangat-semangatnya ikut kegiatan-kegiatan kampus, ibuk saya pernah berpesan kepada saya :
“Lhee, kamu boleh ikut kegiatan apa saja silahkan, yang penting positif. Mau lembur-lembur mau nginep-nginep yo monggo…”
“Cuman satu panyuwune ibuk.. “
“Tangio subuh…ben uripmu selalu dalam keberkahan lan ridhone GustiAllah…” (baca ini)

Kalo’ diingat-ingat jadi malu pada diri sendiri. Malu sama Allah..
Masih kalah rajin dengan Adik-adik saya.
Sebagai seorang kakak saya kurang bisa memberi contoh yang baik kepada adik-adiknya. Harusnya saya bisa menjadi contoh.. menjadi panutan untuk adik-adik saya. Terkadang diri ini masih saja sering bermalas-malasan dan lupa waktu.

Hari ini seperti diingatkan kembali sama Allah..
saya nemu video ini…

So..
Qita bisa memetik hikmah dari video diatas..
pilih yang mana?
NAWAAF ?
hanya untuk menyenangkan ibunya, ia berpura-pura sholat padahal asyik ber-telphon ria…
SARA ?
lebih asyik chatting dengan temannya dibanding menjawab panggilan Allah…
ya. mereka berdua menangisi perbuatannya ketika di dunia mereka melalaikan sholat.
jangan-jangan kita sering melakukan hal tersebut tanpa kita sadari..?? na’udzubillahi min dzallik..
semoga kita bisa meneladani seorang BADAR yang di akhir hayatnya bisa tersenyum sembari berkata “PRAISE BE TO ALLAH”. . .
* * *

Allah (swt) berfirman:

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.( Albaqarah 238)

Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. Ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan Shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits, ayat Ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Dan ada yang mengatakan bahwa sholat wusthaa itu adalah sholat dzuhur.


Allah (swt) juga berfirman:

Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya. ( Al Maaun ayat 4-5 )

Yang dimaksud dengan ayat ini adalah orang yang melalaikan sholatnya, dan ia tidak mendirikannya di awal waktu tanpa ada halangan (uzur).

KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAAH PADA AWAL WAKTU DI MASJID

(1.)
Dari Abu Hurairah ra.,Rasululah saw bersabda: “Seandainya manusia mengetahui kelebihan yg terdapat dlm adzan & shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dg mengundi, pasti mereka melakukannya. Seandainya mereka mengetahui kelebihan takbir pertama pd shalat berjamaah, pasti mereka akan berlomba mendapatkannya & seandainya mereka mengetahui kelebihan yg terdapat pada shalat isya & shalat subuh, tentu mereka mendatanginya walau dg merangkak.” (Hadist Riwayat Bukhari & Muslim)

(2.)
Dari Abu Hurairah ra.: Seorang pria buta mengadu kepada Nabi SAW, katanya: “Ya Rasul, tiada seorang penuntun bagiku yg menolongku mengantar ke Masjid, maka berilah keringanan untuk aku shalat dirumah.”, Sabda Nabi SAW: “Adakah kamu mendengar Adzan sholat?” jawabnya: “Ya, aku mendengarnya” lalu Nabi SAW bersabda lagi: “Untuk itu, hendaklah kau penuhi panggilan shalat berjamaah dimasjid.’ (H.R. Muslim)

(3.)
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda: “Shalat berjamaah lebih baik dari shalat sendiri sebanyak 25 (dua puluh lima) kali lipat, itu karena dia berwudhu dg sempurna, kemudian pergi ke masjid dg tiada tujuan lain kecuali melakukan shalat berjamaah semata, maka tidaklah ia melangkah kecuali setiap langkahnya diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya. Dan jika ia shalat, maka para malaikat memohonkan utknya rahmat selama ia masih berada ditempat shalat itu dlm keadaan tidak berhadast (para malaikat berdoa):’Ya Allah, berilah rahmat kepada orang ini & sayangilah dia’ (HR.Bukhari, Muslim,Abu Dawud,Tirmidzi, &Ibnu Majah)

(4.)
Dari Ibnu Umar ra. Rasulullah bersabda: “Ganjaran shalat berjamaah lebih baik dari shalat sendirian sebanyak 27 (dua puluh tujuh) derajat. (Hadist Bukhari, Muslim)

(5.)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud r.a. :
“Aku pernah bertanya pada Rasulullah saw: apakah amalan yg paling utama? Baginda bersabda: Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi? baginda bersabda: Berbakti pada kedua orang tua. Aku bertanya lagi:kemudian apa lagi? baginda bersabda: Berjuang dijalan Allah. Kemudian aku bertanya lagi kpd baginda semata2 ingin menemani dan menjaga perasaan baginda.(Hadist Riwayat Bukhari Muslim)

(6.)
Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Nabi SAW bersabda, ‘Barang siapa berangkat ke Masjid di pagi atau petang hari, Allah siapkan hidangan disorga setiap pagi & petang’ (H.R. Bukhari-Muslim)

(7.)
Dari Ubay bin Ka’ab: Ada seorang sahabat Anshar yg kediamannya terlalu jauh dari Masjid, namun tidak pernah absen shalat berjamaah di Masjid. Ada orang bertanya kepadanya:’Bagaimana kalau kamu beli himar saja, untuk kau pakai kendaraan, baik dimalam gelap ataupun disiang yg panas? jawabnya:’Aku tidak mau bertempat tinggal di dekat Masjid, sebab aku ingin perjalananku menuju keMasjid itu dicatat dlm buku amalku, demikian juga perjalanan pulang kerumah keluargaku’. Kemudian Nabi SAW bersabda :’Sungguh, Allah telah menghimpun pahala itu semuanya untukmu.’ (H.R. Muslim)

(8.)
Dari Buraidah ra.,Nabi SAW bersabda: ’Hibur mereka yg berjalan menuju Masjid dimalam gelap, bhw alam yg terang benderang disediakan utk nya kelak dihari kiamat.’ (H.R. Abu Daud-Turmudzi)

* * *

kita memang tidak tau apa yang akan terjadi hari ini atau hari esok..
walaupun takdir kita ada di tangan Allah..
namun kehidupan ini ada di tangan kita..
jalan yang kita tempuh adalah pilihan kita masing-masing..
Yuukk maree saudara-saudaraku… bersama-sama kita perbaiki sholat kita…

PRAY.
BEFORE PRAYERS ARE SAID FOR YOU. . .
OUR LIFE is OUR CHOICE…
MY LIFE IS MY CHOICE
AND YOUR LIFE IS YOUR CHOICE…
B i s m i l l a h . . .

PS:
Thanks to Mbak Delta Fitriana & Muhammad Fikri for video share.

Ahmad BukhoriMy life is My choice
read more

Surat dari Akhwat untuk Ikhwan

Teruntuk para Ikhwan saudaraku..,
Saya ingin bicara atas nama Wanita, terlebih Akhwat (kalau boleh sih).Apa beda?,silahkan antum memaknainya..
Tolong untuk para Ikhwan (atau yg merasa sebagai Muslim) :

Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa saya tidak suka pernyataan tersebut, but itu fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi. Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. But, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) but suka karena diperhatikan “lebih”.

Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.
Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama Ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Tolong, pahami arti Cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq.
Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label : Ta’aruf.
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti. “Wanita baik hanya Diperuntukkan Laki-laki baik”.

Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu.
Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu.
Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu.
Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu.
Jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu.

Ada beda… Persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus…
Beda itu bernama “Rasa” dan “Pemaknaan”.
Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah.
Antum memang bukan Mush’ab.
Antum juga tak sekualitas Yusuf As.
Tetapi Antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova.
Karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah : Segeralah Menikah atau Jauhi Wanita dengan Puasa.

Tolong, sebelum antum memutuskan untuk mendatangi kami jawab dulu Pertanyaan ini dengan Jujur :

1. Setelah 3 bulan antum mendatangi dan menyatakan Cinta, antum masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah Pernikahan ?

2. Ataukah antum masih butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu, dengan alasan yang tidak syar’i dan terlalu duniawi ?

Kalau Jawabannya : “Ya !”
“SELAMAT”

Berarti antum lebih pantas masuk surga dibandingkan Ali bin Abi Thalib. Dia baru berani mengatakan Cinta kepada Fathimah, setelah menikah. Ali, pemuda kesayangan Rasul, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk mengatakannya. Bukan karena dia pengecut tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas Surga…

Tolong, kami tidak ingin menyakiti hati calon Suami kami yang sebenarnya. Mereka berusaha untuk menjaga Hijab, agar datang kepada kami dalam kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajakan Cinta kepada laki-laki yang belum tentu menjadi suami kami. Atau antum sekarang sudah berani menjamin bahwa antum adalah calon Suami kami sebenarnya ?

Maaf, Wanita itu lemah dan mudah ditaklukkan. Sebagai Saudara kami Tolong Jaga kami. Karena kami akan Kuat menolak rayuan Preman, but bisa jadi kami Lemah dengan Surat Cinta kalian.

Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-Nya ?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-Nya ?

Bukan cuma saat Menikah, tetapi saat pertemuan yang juga bebas dari maksiat. Allah Maha Pencemburu, dan Dia Maha Memiliki kami.

So…
Mintalah kepada-Nya sebelum mendatangi kami.

ttd
A.k.h.w.a.t.

Ahmad BukhoriSurat dari Akhwat untuk Ikhwan
read more

Zina Dunia Maya

Jemari itu dengan lincah bermain kata di keyboard PC-nya. Ter-sent, lalu terjawab.

Kemudian kembali mengesent.

Tokohnya adalah seorang akhwat…

Yang sedang melayani entahkah ikhwan atau bukan. Ngakunya si ikhwan!

Hitungan minggupun berlalu. Begitu banyak cerita yang terbaca,

mulai dari masalah dakwah hingga pelosok- pelosok yang terpribadi sekalipun.

Kasarnya, curhat!

Ikhwan dinegeri seberangpun kian terpana akan kata-kata indah motivasi,

tulisan yang menghibur hati. Hatipun kian luluh.

Kini mulai ada satu nama dihati yang kian memburu jiwa.

Kala si dia online. Hatipun tumbuh bunga.

Si akhwatpun seperti menjadi agenda penting untuk memberi tausiah pada si dia.

Lupa kalau sebenarny masih ada teman ikhwn lainny yg lebih pantas menangani pasien dakwah satu ini.

Semua jadi lebur.

Ikhwan disana mulai berani mengesent fotonya.

Dan ia tak lupa akan promosi si akhwat yang menginginkan surat Ar Rohman

sebagai syarat pinangan suatu saat nanti.

Ikhwanpun melayangkan lamaran.

Akh… Si akhwat hanya bisa ter’gigi’. Setengah tak percaya..

Dan akhwatpun tak mampu menolak. Ia terima pinangan itu dengan bingksan fotonya pada si ikhwan.

Ia terima pinangan itu dengan bingkisan fotonya pada si ikhwan bagai syarat penting dalam proses ta’aruf Namun, bisakah ini digolongkan dalam proses ta’aruf? Bila batas-batas it bukanlah kehadiran si wali

si penghindar hadirny pihak ketiga: setan melainkan hanya sebuah jarak.

Jarak yg hampir seluruhnya di kuasai pihak kegita yg paling kita takutkan.

Romantis belum pada waktunya, tanpa ikatan dan tanpa ijab. Lalu, apa bedanya dengan pacaran?

Pacaran mengatasnamakan kithbah yang hanya terpisah oleh jarak. Sikap saling perhatianpun menjadi agenda utama saat online, bukan lagi masalah dakwah!

Yang kini terjadi bahkan lebih parah. Saudara seiman si akhwat yg mencoba menegur mentah-mentahpun (tak ingin saudarany terjerumus zina), harus gigit jari penuh penyesalan. namun apalah hendak dikata. Virus pink itu telah menutup hati. Yang ada hanya emosi tak mau terima di ingatkan. Hingga si akhwatpun harus berdiam diri dengan saudara yang menegurnya. Tanpa memperhatikan, betapa sayangnya saudaranya itu pada dirinya.

Cerita diatas mungkin amat dekat dengan kita. Hanya versi yang bervariasi saja.
Semoga kita termasuk dalam hamba Allah yg mampu menjaga kemurnian hati ini.
Terjadi atau tidak.

Ini hanya pelajaran bagi kita.

Lewat pintu mana saja zina bisa terselip. Si dia bisa terpikat.

Kini cerita itu berbuah seribu masalah.

Itu hanya pancaran kecil dari komunikasi berlebih antar keduanya.

Pergaulan itu terkadang kian membekas dihati. Terpendam. Terbaca. Menyebar.

Lalu menjelma menjadi racun.

Ingat pesan Rasulullah di sebuah hadis, yg kurang lebih ada menyiratkan pergaulan ikhwan akhwat.

Ya ALLAH datangkanlah ia, kala hati ini siap untuk menerimanya

[Nayla Nawal Najibah]

Ahmad BukhoriZina Dunia Maya
read more

is this R (baca : ikhtiar)

“Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan”

Ahmad Bukhoriis this R (baca : ikhtiar)
read more

Unwilling to Leave. . .

Something happen today..

but it make me think about it a lot..
very complicated..
but I know deep down inside…
very stronger person..

Hard feelings to say. . .
I hope everything will be better again someday . . T_T
wallahu’alam bishowwab..

Ahmad BukhoriUnwilling to Leave. . .
read more