Menetapkan sasaran/target mungkin bagus. Tapi membiarkan sasaran anda mengambil alih kendali atas kehidupan anda, justru dapat menghancurkan anda. Bebaskan diri dari tirani sasaran dan rencana, demi hidup bahagia.
Banyak orang sukses dan kaya mengatakan”Saya menulis sasaran beberapa tahun lalu dan telah mencapai semuanya. Sekarang saya malah merasa lebih buruk daripada sebelum mencapainya”. Mungkin ada sebagian kita yang mengalami hal seperti ini. Kita selalu mengejar titik-titik sasaran tanpa akhir. Masalahnya, kita jadi lupa untuk menikmati proses mencapai sasaran itu, dan sasaran itu kita jadikan harga mati untuk dikejar mati-matian.
Sasaran menunjukkan titik akhir yang didefinisikan dengan jelas, bukan petualangan dalam mencapainya. Sasaran tidak melibatkan kepuasan; karena bersifat logis, terencana dan berorientasi otak kiri.
Berhentilah menjadi “pengejar sasaran”, kata Stephen M. Shapiro, nikmatilah perjalanan dan petualangan dalam proses mencapai tujuan hidup kita. Jadilah “pengikut arus” (istilah ini bukanlah untuk orang tanpa pendirian seperti konotasi selama ini). Pengikut Arus adalah orang yang menjalani hidup dari pengalaman, bukan pencapaian. Yang dimaksud adalah orang yang dikendalikan oleh minat. Inilah orang yang “bebas-sasaran” (goal-free). Mereka hidup bebas dari cekikan sasaran yang mencengkeram begitu banyak orang. Mereka hidup berdasarkan pengalaman pada setiap momen. Sebuah kehidupan yang mereka rancang sendiri, bukan ditentukan oleh masyarakat. Mereka sangat menghargai keberadaan diri mereka hari ini; mereka menghindari kekhawatiran akan hari esok.
Ketimbang mengejar sasaran secara membabi buta, Stephen M. Shapiro menyarankan untuk menemukan tujuan yang sesuai ASPIRASI kita.
Aspirasi, di pihak lain bersifat emosional, intuitif, berdasarkan pengalaman dan berorientasi otak kanan. Aspirasi membantu kita menemukan makna melalui pemahaman tujuan. Sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.
Kita memerlukan keduanya, sasaran tanpa aspirasi sering menimbulkan putus asa. Ada potensi sukses, tetapi melibatkan sedikit minat. Mencapai sasaran tidak berarti anda meraih kebahagiaan. Aspirasi tanpa sasaran pun dapat menuntun kehidupan tanpa tujuan. Kuncinya adalah memiliki keseimbangan antara sasaran dan aspirasi, dan memiliki hubungan yang benar dengan sasaran anda.
Aspirasi menghembuskan kehidupan ke dalam aktivitas kita. Aspirasi bukanlah tempat yang harus dituju. Aspirasi lebih sebagai konteks untuk menciptakan eksistensi yang kuat di saat ini. Cukup baik jika aspirasi didukung oleh sasaran dalam dosis kecil. Kadang-kadang anda perlu menggunakan goal-free (bebas-sasaran) dan berfokus pada sasaran secara bergantian. Kuncinya adalah, yakinlah untuk terhubung dengan sasaran dengan cara yang sehat.
Berikut ini adalah delapan rahasia kehidupan bebas sasaran (Goal-Free Living):
1. Gunakan kompas, bukan peta (Use a compass, not a map)
—have a sense of direction (not a specific destination), and then “meander with purpose.”
2. Percayalah bahwa anda tidak pernah tersesat (Trust that you are never lost)
—every seemingly wrong turn is an opportunity to learn and experience new things.
3. Ingatlah bahwa kesempatan sering datang, tetapi terkadang secara diam-diam (Remember that opportunity knocks often, but sometimes softly)
—while blindly pursuing our goals, we often miss unexpected and wonderful possibilities.
4. Syukurilah apa yang anda miliki (Want what you have)
—measure your life by your own yardstick and appreciate who you are, what you do, and what you have . . . now.
5. Carilah petualangan (Seek out adventure)
—treat your life like a one-time-only journey, and revel in new and different experiences.
6. Jadilah magnet manusia (Become a people magnet)
—constantly attract, build, and nurture relationships with new people so that you always have the support and camaraderie of others.
7. Terimalah keterbatasan anda (Embrace your limits)
—transform your inadequacies and boundaries into unique qualities that you can use to your advantage.
8. Remain detached.
—focus on the present, act with a commitment to the future, and avoid worrying about how things will turn out.
GOAL-FREE LIVING (Stephen M. Shapiro)
We are taught from a young age that in order to achieve great success we must set and achieve our goals. However in doing so, we become focused on where we are going rather than enjoying where we are right now. We sacrifice today in the hope that a better future will emerge, only to discover that achievement rarely leads to true joy. Goal-Free Living presents an alternative philosophy – that we can have an extraordinary life now, all without goals and detailed plans. By living for each moment, it’s possible to have a successful life and follow your passions at the same time.
This amazing book shares the personal discovery of consultant Stephen Shapiro, for whom professional success was often achieved – yet personal satisfaction remained elusive. He wanted to escape the treadmill of chasing his goals, and to find a way to make his life truly rewarding. So over ninety days, he drove 12,000 miles and interviewed 150 extraordinary people from all walks of life to learn how they lived fulfilling, happy lives. Along the way, he discovered the eight secrets to living life free from the constant pressure of goals:
* Use a compass, not a map
* Trust that you are never lost
* Remember that opportunity knocks often, but sometimes softly
* Want what you have
* Seek out adventure
* Become a people magnet
* Embrace your limits
* Remain detached
Goal-Free Living offers practical guidance on putting these valuable lessons to work in your own life every day. Take them to heart and you’ll be free of the tyranny of goals-and experience a life truly worth living.
Ref: Goal-Free Living (Stephen M. Shapiro); Badroni Yuzirman’s blog