Religy

Senangilah secukupnya saja

Kemaren saya sempet dicurhati seorang sahabat. Rodho ngerasa bersalah juga, paz dya curhat (YM!) akune malah kebablasen turu..he he (kebetulan hari itu koq kepalaku rada2 pusing jadine mendukung sekali bwat tidur cepet gitu). Hoo..untunge bocahe apikan tenan, dadine ora nesu :p akhirnya kutanggepi offline via imel.Mungkin yang sayatulis ini udah pernah denger. Cuman pengen mengingatkan kembali aja, sekaligus mengingatkan diri sendiri juga untuk senantiasa bermuhasabah (introspeksi).
Sebagai seorang muslim, yg telah mengucapkan 2 kalimat syahadat, kita bersaksi bahwa tidak ada Illah selain Allah SWT. Salah satu konsekuwensi dari persaksian ini adalah kita mengikuti apa saja yg menjadi perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Salah satu perintah Allah ialah menghormati orangtua kita. Salah satu penghormatan kita kpd orangtua adalah dengan mematuhi segala perintahnya dan berusaha menyenangkan hati mereka. Apalagi kepada ibu kita.
Kemudian, ada juga sebuah firman Allah dalam Al-Quran di surat Al-Baqarah ayat 216, yang mengatakan bahwa “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”.
Allah menciptakan kita manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Niatkanlah segala sesuatu sebagai ibadah. Kita kuliah diniatkan sebagai ibadah (Jihad fisabilillah itu..), Kita mengikuti perintah orangtua juga ibadah. InsyaAllah semua kalo’ diniatkan ibadah, kita nggak akan pernah stress, sakit hati, atau pusing memikirkannya.
coba kita berandai2 mengenai masa depan kita..
seumpamanya anda seorang wanita, menjalin inrelationship dengan seseorang n udah berhubungan lama dan anda sangat mencintainya. Suatu ketika kalian berencana menikah. Dalam hal pernikahan, Bapak adalah yg paling berhak untuk menikahkan mbaknya. Menikah adalah salah satu hak dan kewajiban dari Bapak terhadap si’mbak sebagai anak perempuannya. Nah.. dalam kasus mbaknya, laki-laki yang mbak senangi mungkin bukan pilihan yang terbaik menurut Bapak atau Ibu (apapun alasannya).
Ingat, Bapak Ibu sudah tahu bagaimana sifat qta sejak dilahirkan. Andaikata kita bertemu seseorang dan kita mengenalnya baru beberapa tahun, apakah kita akan memilih orang ini dengan tidak mematuhi orangtua kita dengan kawin lari???
Ini ekstrimnya..
Kalo’ saya berfikir begini, andaikata kelak Bapak-Ibu tidak setuju dengan teman wanita yang saya pilih atau mereka punya calon lain, maka saya tidak akan menolak permintaan/keinginan Bapak-Ibuku tersebut. Selama apa yang mereka perintahkan itu tidak melanggar agama, maka kita WAJIB untuk melaksanakannya dengan ikhlas. Kata ikhlas disini penting. Jangan sampai kita melakukan, tetapi hati kita merasa terpaksa. Hal ini akan lebih mudah bila kita meniatkan nikah itu sebagai ibadah. Tur yo nek iso milih calon kiy sik kiro2 mesthi bapak-ibu setuju noo.. he he
Seperti ayat yang talah kusebutkan sebelumnya, “belum tentu apa yang kita senangi itu akan baik buat kita, dan apa yang tidak kita senangi itu belum tentu jelek buat kita”. Yang jelas, saya yakin, bahwa Bapak-Ibu tidak ingin kita menderita/tidak bahagia. insyaAllah kalau kita niatkan untuk beribadah, Allah akan memberikan yang terbaik buat kita semua. Amiin..
dalam berhubungan dengan lawan jenis, sebelum ada ijab-qabul, maka hubungan dua orang itu tidak ada apa-apanya. Dia masih orang lain buat kita. Jadi kita perlu menyadari, karena dia bukan siapa-siapa, maka kalau putus juga nggak apa-apa. Jangan terus depresi n nggak mau ngelakuin apa-apa. Kadang banyak orang yang berfikir bahwa orang ini segala-galanya. Kalau putus maka hilanglah harapan masa depannya. Jangan sampai kita berfikir demikian. Senangilah segala sesuatu itu secukupnya saja (demikian juga bencilah sesuatu itu secukupnya saja).
ya mumpung masih belum terlambat, belum ada hitam diatas putih, belum ada ijab-qobul..
dipikirin dulu matang2..
Menikah adalah hal yang besar..
jangan sampai pikiran/akal/perasaan tingkah laku kita terbelenggu/terikat oleh perempuan/laki-laki lain. Dari mulai kita merasakan ada ketertarikan terhadap lawan jenis kita, setiap rasa itu muncul cobalah untuk berdo’a (terutama lewat sholat tahajud/istiqarah). “Yaa Allah, kalau dia jodohku dan baik untukku, aku mohon dekatkan dia denganku. Kalau tidak maka jauhkanlah dia dariku”. Dan yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan do’a kamu. Juga di setiap selesai sholat, berdo’alah 3 macam (paling tidak).
  1. minta kebahagiaan dunia akhirat (robbana atina fidunya hasanah dst..)
  2. do’a untuk ibu/bapak (robbighfili dst…) dan
  3. diberikan jodoh (& anak) yang menyenangkan hati (robbana hablana min azwajina… dst).
Dalam sebuah hadist qudsi disebutkan bahwa Allah itu seperti sangkaan kita. Kalau kita berprasangka bahwa Allah akan memberikan kita yang terbaik, maka apa yang kita dapatkan insyaAllah adalah yang terbaik. demikian juga sebaliknya. Jadi jika kita senang sama seseorang dan tidak bisa mendapatkan cintanya, berfikirlah bahwa Allah tidak berkehendak dia jadi yang terbaik buat kita. Dengan berkeyakinan seperti itu insyaAllah kita nggak akan terkena stress/patah hati/ penyakit hati lainnya.
He he.. yo prakteke ncen gak segampang itu sihh..tapi paling tidak kita selalu ingat bahwa tugas kita hanyalah berusaha, ikhtiar, dan berdo’a..hasilnya teteup pasti ada campurtangan-Nya, Dia yang menentukan…
Bismillah..
Keep Semangaat..!!
^____^)/
oh iyo, ono tips ben gak minder dari seorang sahabat :
“Aku jika ketemu wong le lebih jenius, lebih cakep, dan lebih dsb…maka aku berpikir bahwa mereka memiliki kelebihan itu karena pemberian Allah saja. Jadi mereka cuma nompo dan kelebihan itu bukan karena dari diri mereka sendiri. Dengan berpikir seperti ini aku jadi ora minder insyaAllah. Sebaliknya jika ada orang yang mungkin lebih bodo, lebih bosok rupane, dan lebih elek yang laine2 daripada aku maka aku berpikir bahwa kelebihan yang aku miliki iki semata2 dari Allah sehingga apa pantas aku merasa lebih baik dari mereka. InsyaAllah dadi ra sombong….Semua karena Allah”

Ahmad BukhoriSenangilah secukupnya saja
read more

Raih Keberkahan Di Pagi Hari

Islam ternyata sangat peduli dengan dinamika dan semangat beraktivitas di awal waktu. Setiap hari selalu diawali dengan datangnya waktu pagi. Waktu pagi merupakan waktu istimewa. Ia selalu diasosiasikan sebagai simbol kegairahan, kesegaran dan semangat. Barangsiapa merasakan udara pagi niscaya dia akan mengatakan bahwa itulah saat paling segar alias fresh sepanjang hari. Pagi sering dikaitkan denganharapan dan optimisme. Pagi sering dikaitkan dengan keberhasilan dan sukses. Sehingga dalam peradaban barat-pun dikenal suatu pepatah berbunyi: ”The early bird catches the worm.” (Burung yang terbang di pagi harilah yang bakal berhasil menangkap cacing).

Dalam sebuah hadits ternyata Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam juga memberi perhatian kepada waktu pagi. Sehingga di dalam hadits tersebut beliau mendoakan agar ummat Islam peduli dan mengoptimalkan waktu spesial dan berharga ini.

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berdoa: “Ya Allah, berkahilah ummatku di pagi hari.” Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam biasa mengirim sariyyah atau pasukan perang di awal pagi dan Sakhru merupakan seorang pedagang, ia biasa mengantar kafilah dagangnya di awal pagi sehingga ia sejahtera dan hartanya bertambah.” (HR Abu Dawud 2239)

Melalui doa di atas Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam ingin melihat umatnya menjadi kumpulan manusia yang gemar beraktifitas di awal waktu. Dan hanya mereka yang sungguh-sungguh mengharapkan keberhasilan dan keberkahan-lah yang bakal sanggup berpagi-pagi dalam kesibukan beraktifitas. Oleh karenanya, saudaraku, janganlah kita kecewakan Nabi kita. Janganlah kita jadikan doa beliau tidak terwujud. Marilah kita menjadi ummat yang pandai bersyukur dengan adanya waktu pagi. Marilah kita me-manage jadwal kehidupan kita sehingga di waktu pagi kita senantiasa dilimpahkan berkah karena kita didapati Allah dalam keadaan ber’amal.

Janganlah kita menjadi seperti sebagian orang di muka bumi yang membiarkan waktu pagi berlalu begitu saja dengan aktifitas tidak produktif, seperti tidur misalnya. Biasanya mereka yang mengisi waktu pagi dengan tidur menjadi fihak yang sering kalah dan merugi. Bagaimana tidak kalah dan merugi? Pagi merupakan waktu yang paling segar dan penuh gairah… Bila di saat paling baik saja seseorang sudah tidak produktif, bagaimana ia bisa diharapkan akan sukses beraktifitas di waktu-waktu lainnya yang kualitasnya tidak lebih baik dari waktu pagi hari…???

Maka, di antara kiat-kiat agar insyaAllah kita selalu memperoleh keberkahan di pagi hari adalah:

Pertama, jangan biasakan begadang di malam hari. Usahakanlah agar setiap malam kita bersegera tidur malam. Idealnya kita jangan tidur malam melebihi jam sepuluh malam. Kalaupun banyak tugas, maka pastikan mulai tidur jangan lebih lambat dari jam sebelas. Kalaupun tugas sedemikian bertumpuknya, maka pastikan bahwa pukul duabelas tengah malam merupakan batas akhir kita masih bangun.

Kedua, pastikan bahwa sedapat mungkin kita bisa bangun di tengah malam sebelum azan Subuh untuk mengerjakan sholat tahajjud dan witir. Idealnya kita selalu berusaha untuk sholat malam sebagaimana Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam, yaitu sebanyak delapan rakaat tahajjud dan tiga rakaat witir. Namun jika tidak tercapai, maka kurangilah jumlah rakaatnya sesuai kesanggupan fisik dan ruhani sehingga minimal dua rakaat tahjjud dan satu rakaat witir. Tapi ingat, ini hanya dikerjakan bila kita terpaksa karena tidur terlalu larut malam mendekati jam duabelas malam. Yang jelas, usahakanlah setiap malam agar kita selalu bisa melaksanakan sholat malam (tahjjud plus witir). Karena Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjamin bahwa orang yang menyempatkan diri untuk bangun malam dan sholat malam, maka ia bakal memperoleh semangat dan kesegaran di pagi harinya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang tidak menyempatkan diri untuk bangun dan sholat malam, maka di pagi hari ia bakal memiliki perasaan buruk dan malas.

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Syetan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan: Bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta’aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” (HR Bukhary 4/310)

Ketiga, pastikan diri tidak kesiangan sholat subuh. Dan khusus bagi kaum pria usahakanlah untuk sholat subuh berjamaah di masjid. Sebab sholat subuh berjamaah di masjid merupakan sarana untuk membersihkan hati dari penyakit kemunafikan.

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi kaum munafik adalah sholat isya dan subuh (berjamaah di masjid). Andai mereka tahu apa manfaat di dalam keduanya niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak-rangkak. (HR Muslim 2/123)

”Dan sungguh dahulu pada masa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tiada seorang tertinggal dari sholat berjama’ah kecuali orang-orang munafiq yang terang kemunafiqannya.” (HR Muslim 3/387)

Keempat, janganlah tidur sesudah sholat subuh. Segeralah isi waktu dengan sebaik-baiknya. Entah itu dengan bersegera membaca wirid atau ma’tsurat pagi atau apapun kegiatan bermanfaat lainnya. Barangkali bisa membaca buku, berolah-raga atau menulis buku atau bahkan berdagang sebagaimana kebiasaan sahabat Sakhru bin Wada’ah. Orang yang tidur di waktu pagi berarti menyengaja dirinya tidak menjadi bagian dari umat Islam yang didoakan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memperoleh berkah Allah di pagi hari. Ia menyia-nyiakan kesempatan berharga. Pagi merupakan saat paling berkualitas sepanjang hari. Alangkah naifnya orang yang sengaja membiarkan waktu pagi berlalu begitu saja tanpa aktifitas bermanfaat dan produktif. Tak heran bila Nabi shollallahu ’alaih wa sallam justru memobilisasi pasukan perangnya untuk berjihad fi sabilillah senantiasa di awal hari yakni di waktu pagi sehingga fihak musuh terkejut dan tidak siap menghadapinya.

sumber :
http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/raih-keberkahan-di-pagi-hari.htm

Ahmad BukhoriRaih Keberkahan Di Pagi Hari
read more

Lantaran Ilmu…

Siapa kira si-Heryawan dapat meraih kesuksesannya perlahan demi perlahan. MEnghadapi ujian dengan sabar-sesabarnya. Hingga pada satu titik dimana orang disekitarnya yang begitu memperhatikannya mengatakan, “nih Heryawan dah harus dibantu.” Tapi lantaran ilmunya yang melebihi teman-temannya ia berpendapat bahwa meminta sepantasnya hanya Allah SWT. Yang Maha Pemberi Rizki sang Maha Pemberi unuk hambanya yang meminta hanya kepada-Nya. Gawatnya, kalau teman-teman sekitarnya dah bilang harus ditolong nih manusia yang namanya Heryawan, tetapi yang bikin gemes si Heryawan masih aja suka infaq. Dia patokin minimal sehari 2000 untuk infaq. “Gile bener nih orang, untuk makan aja Cuma kuat untuk satu hari, masih aja infaq,” kata Joni pas di warung kopi saat kongkow.

Tahajud, Subuh berjamaah di shof terdepan, Dhuha 4 rakaat, Zuhur berjamaah di shof terdepan, Ashar berjamaah juga sampai Isya gak pernah ditinggalin. Terus heryawan patokin waktu infaq terbaik adalah setelah Dhuha, kalau lagi dirumah dia jalan kaki muterin komplek nyari tukang minta-minta untuk diberikan jatah infaq setiap harinya 2000,-. Memang semenjak di pecat 3 bulan lalu si Heryawan sabar banget menunggu panggilan kerja. Kalau teman-teman lainnya pada demo minta pesangon sama bosnya yang entah dah lari kemana, si Heryawan mah malah tambah cinta sama Allah SWT. “Cuma Allah saja tempat meminta”, katanya pas diajak demo sama teman-temannya. “iiiiih sebel gak sih loh sama nih orang,” si Slamet ngedumel sambil bergabung sama teman-temannya untuk Demo.

Sementara teman-temannya menghabiskan waktu selama tiga bulan untuk mendemo uang pesangon. Dan gak ada habisnya tuh urusan. Si Heryawan terus istiqomah, walaupun keadannya mengenaskan tetap saja dia kekeh Cuma Allah saja tempat meminta.

Di hari ke-90 dia istiqomah sama komitmennya. Ternyata sudah sebulan ada orang di balik mobil sedan mewah hitam melihat gerak-gerik si Heryawan. Orang di balik mobil itu gak habis piker ada pemuda yang bisa kayak begitu. Suatu hari di hari ke-30, orang dibalik mobil itu membuat scenario untuk menguji nih pemuda. Tanpa di duga Heryawan di berikan tas sama lelaki berkacamata hitam baju hitam, celana hitam, sepatu hitam, kulit hitam, syukur giginya gak hitam kata Heryawan dalam hatinya. “Nih untuk keperluan kamu sehari-hari”, kata orang serba hitam yang kemudian hilang di ujung jalan.

“Apaan nih tas isinya, kok tuh orang kasih tas gitu aja ya. Jangan-jangan Ular kobra lagi eh salah NArkoba”, kata Heryawan. KArena penasaran dia langsung buka tuh Tas. Dan MasyaAllah tuh tas tahu gak apa isinya. Merah semua, bro. ya Merah Semua Sist. UAng gepokan seratusan ribuan semuanya. Bisa kebayang kan berapa isinya. Uang gepokan, seratusan ribu, di tas hitam isi 50 liter. Hatinya langsung dag-dig dug si Heryawan. Innalillahi Wa innalillahi Rojiun. Apa ini rezeki aye ya. Ah masa sih. Aye gak kerja kok tapi dapet uang sebanyak ini. Kebayang juga di benak Heryawan apakah karena aye rajin infaq ya. Gak-gak ini bukan han aye, katanya. Ini pasti cobaan dari Allah SWT. Gak-gak gini caranya. Aye tahu ilmunya. Hitungan matematika sedekah gak begini.

Kemudian si Heryawan mengira-ngira menghitung infaqnya dari ilmunya yang dia tahu. Kalau sehari 2000 maka ini hari ke 90 berarti infaq Aye berjumlah 180.000,- kalau Allah menjanjikan sepuluh kali lipat maka harusnya Aye dapat 1.800.000,- aja. Tapi ini ada kali 100jutaan. GAk-gak jangan tergoda, Wan. Dalam hatinya bergulat dengan nafsunya. Lantaran ilmunya mumpuni nih Heryawan akhirnya memutuskan untuk menginfaqkan tuh uang ke Masjid yang lagi dibangun. Alhamdulillah lega, HEryawan bersyukur tak di beratkan dengan urusan uang yang banyak tadi.

Tanpa disadari si Heryawan di ikuti orang didalam mobil sedan mewah yang member Tas tadi. Matanya berbinar tambah terang menerangi wajahnya. Dan reflek bibirnya berucap kepada ayahnya yang diajak untuk menyaksikan scenario putrinya itu. Bibirnya benar-benar tergerak meminta, “Abi, ana mau menikah dengan pemuda itu,” air mata mengalir sebentar kemudian.

TAk lama si Heryawan telah memimpin Lima perusahaan jual beli dinar emas di 5 negara. Bersama istrinya yang cantik dan sholeh. Dan tak ada yang berubah dari Heryawan karena saban selasai Dhuha yang kini bertambah menjadi 12 rakaat ia berjalan kaki mencari tempat untuk infaq. Dan tak tanggung-tanggung ia berkomitmen berinfaq 1 juta per Harinya. Subhanallah. LAntaran ilmu si Heryawan menjadi begitu komitmen. Tak pernah meminta bagaimanapun kondisinya kecuali minta sama Sang Maha Pemberi Allah SWT.

source:
http://www.eramuslim.com/oase-iman/lantaran-ilmu.htm

*note: Ya Allah bahkan jiwa, hati dan tubuh serta akal ini masih jauh dari si Heryawan ini. Pemuda yang menyingkirkan keinginannya dari meminta selain meminta dari-Mu. Ya Allah JAdikan aku seperti Heryawan yaAllah. Yang komitmen beribadah kepada-Mu lantaran ilmu. Amin

Ahmad BukhoriLantaran Ilmu…
read more

Tanda-Tanda Iman yang Melemah

*terinspirasi dari khutbah Jumat hari ini*

Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan iman sedang lemah. Setidaknya ada 22 tanda yang dijabarkan dalam artikel ini. Tanda-tanda tersebut adalah:1. Ketika Anda sedang melakukan kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah! Sebab, perbuatan dosa jika dilakukan berkali-kali akan menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka segala keburukan dosa akan hilang dari penglihatan Anda. Akibatnya, Anda akan berani melakukan perbuatan durhaka dan dosa secara terang-terangan.

Ketahuilah, Rasululllah saw. pernah berkata, “Setiap umatku mendapatkan perindungan afiat kecuali orang-orang yang terang-terangan. Dan, sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan jika seseirang melakukan suatu perbuatan pada malam hari, kemudian dia berada pada pagi hari padahal Allah telah menutupinya, namun dia berkata, ‘Hai fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begini,’ padahal sebelum itu Rabb-nya telah menutupi, namun kemudian dia menyibak sendiri apa yang telah ditutupi Allah dari dirinya.” (Bukhari, 10/486)

Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri yang si saat mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman.” (Bukhari, hadits nomor 2295 dan Muslim, hadits nomor 86)

2. Ketika hati Anda terasa begitu keras dan kaku. Sampai-sampai menyaksikan orang mati terkujur kaku pun tidak bisa menasihati dan memperlunak hati Anda. Bahkan, ketika ikut mengangkat si mayit dan menguruknya dengan tanah. Hati-hatilah! Jangan sampai Anda masuk ke dalam ayat ini, “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (Al-Baqarah:74)

3. Ketika Anda tidak tekun dalam beribadah. Tidak khusyuk dalam shalat. Tidak menyimak dalam membaca Al-Qur’an. Melamun dalam doa. Semua dilakukan sebagai rutinitas dan refleksi hafal karena kebiasaan saja. Tidak berkonsentrasi sama sekali. Beribadah tanpa ruh. Ketahuilah! Rasulullah saw. berkata, “Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main.” (Tirmidzi, hadits nomor 3479)

4. Ketika Anda terasas malas untuk melakukan ketaatan dan ibadah. Bahkan, meremehkannya. Tidak memperhatikan shalat di awal waktu. Mengerjakan shalat ketika injury time, waktu shalat sudah mau habis. Menunda-nunda pergi haji padahal kesehatan, waktu, dan biaya ada. Menunda-nunda pergi shalat Jum’at dan lebih suka barisan shalat yang paling belakang. Waspadalah jika Anda berprinsip, datang paling belakangan, pulang paling duluan. Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Masih ada saja segolongan orang yang menunda-nunda mengikuti shaff pertama, sehingga Allah pun menunda keberadaan mereka di dalam neraka.” (Abu Daud, hadits nomor 679)

Allah swt. menyebut sifat malas seperti itu sebagai sifat orang-orang munafik. “Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.”

Jadi, hati-hatilah jika Anda merasa malas melakukan ibadah-ibadah rawatib, tidak antusias melakukan shalat malam, tidak bersegera ke masjid ketika mendengar panggilan azan, enggan mengerjakan shalat dhuha dan shalat nafilah lainnya, atau mengentar-entarkan utang puasa Ramadhan.

5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang. Dada terasa sesak, perangai berubah, merasa sumpek dengan tingkah laku orang di sekitar Anda. Suka memperkarakan hal-hal kecil lagi remeh-temeh. Ketahuilah, Rasulullah saw. berkata, “Iman itu adalah kesabaran dan kelapangan hati.” (As-Silsilah Ash-Shahihah, nomor 554)

6. Ketika Anda tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Tidak bergembira ayat-ayat yang berisi janji-janji Allah. Tidak takut dengan ayat-ayat ancaman. Tidak sigap kala mendengar ayat-ayat perintah. Biasa saja saat membaca ayat-ayat pensifatan kiamat dan neraka. Hati-hatilah, jika Anda merasa bosan dan malas untuk mendengarkan atau membaca Al-Qur’an. Jangan sampai Anda membuka mushhaf, tapi di saat yang sama melalaikan isinya.

Ketahuilah, Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (Al-Anfal:2)

7. Ketika Anda melalaikan Allah dalam hal berdzikir dan berdoa kepada-Nya. Sehingga Anda merasa berdzikir adalah pekerjaan yang paling berat. Jika mengangkat tangan untuk berdoa, secepat itu pula Anda menangkupkan tangan dan menyudahinya. Hati-hatilah! Jika hal ini telah menjadi karakter Anda. Sebab, Allah telah mensifati orang-orang munafik dengan firman-Nya, “Dan, mereka tidak menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali.” (An-Nisa:142)

8. Ketika Anda tidak merasa marah ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah. Ghirah Anda padam. Anggota tubuh Anda tidak tergerak untuk melakukan nahyi munkar. Bahkan, raut muka Anda pun tidak berubah sama sekali.

Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila dosa dikerjakan di bumi, maka orang yang menyaksikannya dan dia membencinya –dan kadang beliau mengucapkan: mengingkarinya–, maka dia seperti orang yang tidak menyaksikannya. Dan, siapa yang tidak menyaksikannya dan dia ridha terhadap dosa itu dan dia pun ridha kepadanya, maka dia seperti orang yang menyaksikannya.” (Abu Daud, hadits nomor 4345).

Ingatlah, pesan Rasulullah saw. ini, “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemahnya iman.” (Bukhari, hadits nomor 903 dan Muslim, hadits nomor 70)

9. Ketika Anda gila hormat dan suka publikasi. Gila kedudukan, ngebet tampil sebagai pemimpin tanpa dibarengi kemampuan dan tanggung jawab. Suka menyuruh orang lain berdiri ketika dia datang, hanya untuk mengenyangkan jiwa yang sakit karena begitu gandrung diagung-agungkan orang. Narsis banget!

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman:18)

Nabi saw. pernah mendengar ada seseorang yang berlebihan dalam memuji orang lain. Beliau pun lalu bersabda kepada si pemuji, “Sungguh engkau telah membinasakan dia atau memenggal punggungnya.” (Bukhari, hadits nomor 2469, dan Muslim hadits nomor 5321)

Hati-hatilah. Ingat pesan Rasulullah ini, “Sesungguhnya kamu sekalian akan berhasrat mendapatkan kepemimpinan, dan hal itu akan menjadikan penyesalan pada hari kiamat. Maka alangkah baiknya yang pertama dan alangkah buruknya yang terakhir.” (Bukhari, nomor 6729)

“Jika kamu sekalian menghendaki, akan kukabarkan kepadamu tentang kepemimpinan dan apa kepemimpinan itu. Pada awalnya ia adalah cela, keduanya ia adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab hati kiamat, kecuali orang yang adil.” (Shahihul Jami, 1420).

Untuk orang yang tidak tahu malu seperti ini, perlu diingatkan sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, “Iman mempunyai tujuh puluh lebih, atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu dari jalanan. Dan malu adalah salah satu cabang dari keimanan.” (Bukhari, hadits nomor 8, dan Muslim, hadits nomor 50)

“Maukah kalian kuberitahu siapa penghuni neraka?” tanya Rasulullah saw. Para sahabat menjawab, “Ya.” Rasulullah saw. bersabda, “Yaitu setiap orang yang kasar, angkuh, dan sombong.” (Bukhari, hadits 4537, dan Muslim, hadits nomor 5092)

10. Ketika Anda bakhil dan kikir. Ingatlah perkataan Rasulullah saw. ini, “Sifat kikir dan iman tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba selama-lamanya.” (Shahihul Jami’, 2678)

11. Ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak Anda perbuat. Ingat, Allah swt. benci dengan perbuatan seperti itu. “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.” (Ash-Shaff:2-3)

Apakah Anda lupa dengan definisi iman? Iman itu adalah membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, harus konsisten.

12. Ketika Anda merasa gembira dan senang jika ada saudara sesama muslim mengalami kesusahan. Anda merasa sedih jika ada orang yang lebih unggul dari Anda dalam beberapa hal.

Ingatlah! Kata Rasulullah saw, “Tidak ada iri yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harga, ia menghabiskannya dalam kebaikan; dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain.” (Bukhari, hadits nomor 71 dan Muslim, hadits nomor 1352)

Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., “Orang Islam yang manakah yang paling baik?” Rasulullah saw. menjawab, “Orang yang muslimin lain selamat dari lisan dan tangannya.” (Bukhari, hadits nomor 9 dan Muslim, hadits nomor 57)

13. Ketika Anda menilai sesuatu dari dosa apa tidak, dan tidak mau melihat dari sisi makruh apa tidak. Akibatnya, Anda akan enteng melakukan hal-hal yang syubhat dan dimakruhkan agama. Hati-hatilah! Sebab, Rasulullah saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang berada dalam syubhat, berarti dia berada dalam yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanaman yang dilindungi yang dapat begitu mudah untuk merumput di dalamnya.” (Muslim, hadits nomor 1599)

Iman Anda pasti dalam keadaan lemah, jika Anda mengatakan, “Gak apa. Ini kan cuma dosa kecil. Gak seperti dia yang melakukan dosa besar. Istighfar tiga kali juga hapus tuh dosa!” Jika sudah seperti ini, suatu ketika Anda pasti tidak akan ragu untuk benar-benar melakukan kemungkaran yang besar. Sebab, rem imannya sudah tidak pakem lagi.

14. Ketika Anda mencela hal yang makruf dan punya perhatian dengan kebaikan-kebaikan kecil. Ini pesan Rasulullah saw., “Jangan sekali-kali kamu mencela yang makruf sedikitpun, meski engkau menuangkan air di embermu ke dalam bejana seseorang yang hendak menimba air, dan meski engkau berbicara dengan saudarmu sedangkan wajahmu tampak berseri-seri kepadanya.” (Silsilah Shahihah, nomor 1352)

Ingatlah, surga bisa Anda dapat dengan amal yang kelihatan sepele! Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menyingkirkan gangguan dari jalan orang-orang muslim, maka ditetapkan satu kebaikan baginya, dan barangsiapa yang diterima satu kebaikan baginya, maka ia akan masuk surga.” (Bukhari, hadits nomor 593)

15. Ketika Anda tidak mau memperhatikan urusan kaum muslimin dan tidak mau melibatkan diri dalam urusan-urusan mereka. Bahkan, untuk berdoa bagi keselamatan mereka pun tidak mau. Padahal seharusnya seorang mukmin seperti hadits Rasulullah ini, “Sesungguhnya orang mukmin dari sebagian orang-orang yang memiliki iman adalah laksana kedudukan kepala dari bagian badan. Orang mukmin itu akan menderita karena keadaan orang-orang yang mempunyai iman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena keadaan di kepala.” (Silsilah Shahihah, nomor 1137)

16. Ketika Anda memutuskan tali persaudaraan dengan saudara Anda. “Tidak selayaknya dua orang yang saling kasih mengasihi karean Allah Azza wa Jalla atau karena Islam, lalu keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang dilakukan salah seorang di antara keduanya,” begitu sabda Rasulullah saw. (Bukhari, hadits nomor 401)

17. Ketika Anda tidak tergugah rasa tanggung jawabnya untuk beramal demi kepentingan Islam. Tidak mau menyebarkan dan menolong agama Allah ini. Merasa cukup bahwa urusan dakwah itu adalah kewajiban para ulama. Padahal, Allah swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penolong-penolong (agama) Allah.” (Ash-Shaff:14)

18. Ketika Anda merasa resah dan takut tertimpa musibah; atau mendapat problem yang berat. Lalu Anda tidak bisa bersikap sabar dan berhati tegar. Anda kalut. Tubuh Anda gemetar. Wajah pucat. Ada rasa ingin lari dari kenyataan. Ketahuilah, iman Anda sedang diuji Allah. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji.” (Al-Ankabut:2)

Seharusnya seorang mukmin itu pribadi yang ajaib. Jiwanya stabil. “Alangkah menakjubkannya kondisi orang yang beriman. Karena seluruh perkaranya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi bagi orang yang beriman, yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya; dan jika ia tertimpa kesulitan dia pun bersabar, maka hal itu menjadi kebaikan baginya.” (Muslim)

19. Ketika Anda senang berbantah-bantahan dan berdebat. Padahal, perbuatan itu bisa membuat hati Anda keras dan kaku. “Tidaklah segolongan orang menjadi tersesat sesudah ada petunjuk yang mereka berada pada petunjuk itu, kecuali jika mereka suka berbantah-bantahan.” (Shahihul Jami’, nomor 5633)

20. Ketika Anda bergantung pada keduniaan, menyibukkan diri dengan urusan dunia, dan merasa tenang dengan dunia. Orientasi Anda tidak lagi kepada kampung akhirat, tapi pada tahta, harta, dan wanita. Ingatlah, “Dunia itu penjara bagi orang yang beriman, dan dunia adalah surga bagi orang kafir.” (Muslim)

21. Ketika Anda senang mengucapkan dan menggunakan bahasa yang digunakan orang-orang yang tidak mencirikan keimanan ada dalam hatinya. Sehingga, tidak ada kutipan nash atau ucapan bermakna semisal itu dalam ucapan Anda.

Bukankah Allah swt. telah berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia’.” (Al-Israa’:53)

Seperti inilah seharusnya sikap seorang yang beriman. “Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.’” (Al-Qashash:55)

Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.” (Bukhari dan Muslim)

22. Ketika Anda berlebih-lebihan dalam masalah makan-minum, berpakaian, bertempat tinggal, dan berkendaraan. Gandrung pada kemewahan yang tidak perlu. Sementara, begitu banyak orang di sekeliling Anda sangat membutuhkan sedikit harta untuk menyambung hidup.

Ingat, Allah swt. telah mengingatkan hal ini, ”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf:31). Bahkan, Allah swt. menyebut orang-orang yang berlebihan sebagai saudaranya setan. Karena itu Allah memerintahkan kita untuk, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (Al-Isra’:26)

Rasulullah saw. bersabda, “Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.” (Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).

Ditulis oleh http://hafez.wordpress.com pada Maret 5, 2008

Ahmad BukhoriTanda-Tanda Iman yang Melemah
read more

Agar Diterima Jadi Mantu, Perlu Gaji Berapa Sih?

Gaji, adalah salah satu dalih dalam menunda pernikahan, walaupun sudah bertemu akhwat yang saling suka, seperti kisah Dudung Melamar Sang Putri.

Si Dudung mencoba-coba memberanikan diri melamar sang putri yang berjilbab gaul tapi sopan, sang camer yang kumisan seperti satpam bertanya “Kamu Sudah kerja Belum? ”

“Sudah Pak” kata Dudung sedikit grogi

“Kerja apa?”

“Wirausaha Pak”

“Berapa Gaji sebulan?”

“Nggak Tentu Pak?”

”Hah Elu, Anak gue Mau elu kasih makan apaan?”

*****

Banyak sekali Dalih lainya dalam menunda Menikah bagi para Lelaki dan Bahkan Ikhwan bila sudah bertemu dan saling suka dengan wanita. Padahal Mereka kebanyakan tahu dan yakin dengan sabda nabi

….. Janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya……..Apabila wanita (gadis/janda) sudah bertemu laki-laki yang sepadan yang meminangnya (dan saling suka) (HR Ahmad)*

Tetapi….
Para lelaki tampak masih senang bermanja-manja dengan kenyamanan fasilitas dari Orang Tua. Mereka merasa berat meninggalkan kenyamanan tersebut, sehingga bermental “ayam sayur” ketika bertemu jodoh.

Penyebab para lelaki menunda menikah yang lainnya ialah :
Mereka Tak mau menerima kenyataan bahwa mereka sudah mendapat taqdir hidup di keluarga biasa saja, tetapi ingin menikah dengan cara mewah, sewa gedung, sewa EO dan sebagainya, penyebab lainnya lagi ialah takut menghadapi calon mertua, seperti cerita Adegan si Dudung menghadapi calon mertuanya.

Si Dudung mencoba-coba memberanikan diri melamar sang putri yang berjilbab gaul tapi sopan, sang camer yang kumisan seperti satpam bertanya “Kamu Sudah kerja Belum? ”

“Sudah Pak” kata Dudung sedikit grogi

“Kerja apa?”

“Wirausaha Pak”

“Berapa Gaji sebulan?”

“Nggak Tentu Pak?”

”Hah Elu, Anak gue Mau elu kasih makan apaan?”

“Ya Nasi Pak, Assalamualaykum..?” Kata Dudung dengan badan gemetar menahan kesal sambil Keluar Rumah, Ngibrit menemui Abangnya Kampleng

“Pleng, Gawat Sekarang Dunya Serba Matre, Pleng”

AlKisah berlanjut…

“ya ampun Dung, elu baru ditanya gitu aja sudah minder, besok-besok kalu elu mau ngelamar cewek, kudu ajak abanglu yang keren gini” kata Bang Kampleng

“iye pleng, gue suka minder kalau ditanya camer soal gaji” kata Dudung

“elu harus pinter diplomasi Dung, tapi diplomasi yang benar, jangan ngeles atau ngibul (berdusta), elu bilang dong Bahwa gaji saya memang tidak tentu per bulannya, walaupun begitu insya Allah gaji saya itu halal dan berkah. Allah akan memberi rejeki dari arah yang tak disangka-sangka. Lagipula orang yang bergaji tetap dan sudah punya anak juga bisa saja dipecat, bahkan PNS pun bisa dipecat pak.

Kalau saya selalu berusaha mencari rejeki yang halal sehingga berkah, yang Insya Allah akan membuat Bahagia anak bapak” kata kampleng sambil bergaya seperti pembicara seminar motivasi terkenal di tivi.

“iye ye, ngapain gue takut,tapi kalau babenya tetap mau punya mantu pegawai tetap gimane pleng?” kata Dudung

“itu tandanya: anda belum beruntung, coba lagi, hehe” kata kampleng sambil pamer gigi

“ah elu pleng, emangnye beli makanan berhadiah yang di dalam bungkusnya ada tulisan: coba lagi “

“ye begitu Dunya ini, kalau gagal coba lagi dengan cara musyawarah, kalau gagal terus, ya coba lagi pada calon-mertua yang lain” kata Kampleng

****
“bang, emang perlu gaji berape sih biar diterima jadi mantu?” tanya Dudung

“yaa.. Bisa sejuta (rupiah), sebulan, 10 juta atau gaji nggak tentu kayak elu, Dung, tergantung Jenis mertua yang bakal elu hadepin” kata Bang Kampleng

“wah calon mertua gue termasuk Jenis apaan ya?” kata Dudung, sambil memegang jidatnya yang agak jenong

“jadi gini Dung, yang penting bagaimana elu bisa menyamakan fikiran calon mertua elu dengan fikiran elu dan kenyataan penghasilan elu, yang lebih penting lagi elu bisa meyakinkan kesiapan mental menghadapi cobaan dalam rumah tangga, lalu membeberkan potensi yang elu punya sekarang yang bisa menjamin kehidupan anak istri di masa depan, lagipula ngga semua mertua menilai menantu dari gaji, elu santai aja, dan hangan menunda-nunda, barusan gue baru baca sabda nabi

*
Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: “Hai Ali, ada tiga perkara yang janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya, jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda) bila menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya.” (HR. Ahmad)

Jadi, setelah gue baca hadits itu, maka Keputusan elu melamar dengan modal tabungan yang ada sudah tepat, Dung, karena elu sudah punya cewek, Jadi nunggu apa lagi, kalau sudah saling suka, jangan ditunda-tunda, bisa dosa” kata Bang Kampleng

“oh gitu bang…, Makasih bang, Gue jadi siap mental nih, tabungan juga punya , mudah-mudahan aje gue ketemu calon mertua yang lebih mementingkan menilai agama, niat, iman dan amal perbuatan gue, pleng”

“Aamiin…” Kata Bang Kampleng sambil berdoa dan mengingat-ingat sabda Nabi yang tadi:

….. Janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya……..Apabila wanita (gadis/janda) sudah bertemu laki-laki yang sepadan yang meminangnya (dan saling suka) (HR Ahmad)*

Kenyataannya di Dunia Nyata, Ibadah yang banyak disukai orang ini sering ditunda-tunda dengan dalih mengada-ngada:

Masalah Dana dan Gaji, para lelaki sering minder alias nggak PD Soal rizqi, gentar bin ketakutan dengan tanggung jawab yang akan diemban, tapi dilain sisi:
Masih tetap doyan mesra-mesraan,
walaupun cuma lewat sms-an,
karena telanjur dicap “Ikhwan”, oleh kawan kawan,
karena sering berbaju Koko di Badan

Begitulah Dunia Bro,

bro..(emangnye combro)…
Ketakutan soal dana ialah hal yang biasa, tetapi bukan yang Utama.

Kalau memang hanya punya dana 5 Juta rupiah maka menikahlah dengan dana 4 juta rupiah, Kalau hanya ada 3 juta, menikahlah dengan Dana tabungan 2juta. (kurangi 1juta sebagai dana cadangan tak terduga) asalkan sdh bertemu jodoh dan si wanita sudah siap dan menerima.” Kata Kampleng

“kalau si wanita nggak nerima?” Jawab Dudung dengan Sigap

“Cari wanita lain Jeck, (emangnye abang ojeck atau jeck lampu) 🙂
Cewek matre suruh ke laut aje, jadi nelayan… :)” Kata Kampeng dengan enteng.

“Selama ente taarufnye sekedar suka, nggak pake cinta berlebihan, dan nggak pakai mesra-mesraan, maka pindah ke lain hati menjadi mudah, lalau mutusinnya gampang (kan bukan pacaran,jadi tak perlu ada yang putus) bro…

Selama niat Ikhlash untuk ibadah, apabila dana tabungan yang cume 3 juta itu, bisa jadi kau akan mendapat pertolongan Allah menjadi senilai 30 juta bahkan lebih (bisa berupa uang, jasa atau barang), lewat hamba-hamba Allah lainnya seperti:

Ayah Ibu

paman

adik/kakak

teman

teman ngaji

teman bisnis

dan lain-lain, Dung,

tapi elu jangan sekali-kali ngarep (berharap) hal itu, ngandelin (mengandalkan) pertolongan hamba Allah lainnya apalagi sampe minta, bisa-bisa ente dikatain mental miskin,terhina walaupun nantinya sudah kaya.

Minta dan ngarep (berharap) saja cuma sama Allah.
Allah maha kaya, dan maha membolak balik hati/qalbu manusia untuk menolongmu. Termasuk Membolak Balik Hati calon Mertua yang kadang meminta pesta mewah atau membuat standard Gaji bagi Calon menantunya” Jelas Kampeng

Si Dudung menganggukkan kepala

————————–————————–————
artikel from : http://www.eramuslim.com
Ditulis oleh: Anas Ayahara
ideanas.multiply.com

Ahmad BukhoriAgar Diterima Jadi Mantu, Perlu Gaji Berapa Sih?
read more

Do’a hari ini…

Alhamdulillah yaa Allah..
Wahai Allah Yang Maha Agung
jangan biarkan dunia ini menyilaukan dan memperbudak hamba
melainkan titipkan kepada hamba dunia ini
sehingga menjadi bekal untuk dekat dengan-Mu
dunia yang membuat hidup hamba bermanfaat bagi ummat-Mu
Yaa Allah..
Wahai Yang Maha Kasih Sayang..
lindungilah hamba dari keinginan
yang menistakan dan memperbudak diri ini
karuniakanlah kepada hamba keinginan, impian, dan cita cinta
yang membuat hamba dekat dengan-Mu
Yaa Allah..
wahai Yang Maha Adil…
jadikanlah hamba menjadi orang
yang selalu merindukan kedudukan di sisi-Mu
titipkan kepada hamba apa pun yang membuat hamba
semakin ridho kepada-Mu
dan semakin diridhoi oleh-Mu
Wahai Yang Maha Menatap
karuniakanlah kepada hamba sisa umur
yang terpelihara dari kenistaan
terpelihara dari kefakiran
terpelihara dari kemaksiatan
terpelihara dari hati yang kecewa terhadap-Mu
terpelihara dari hati yang tiada bersyukur
terpelihara dari apapun yang akan menjauhkan hamba dari-Mu
golongkan kepada hamba
menjadi orang yang selalu menikmati takdir-Mu
dan selalu bersyukur atas nikmat dari-Mu
indahkan pribadi hamba
dengan kesabaran ketika ujian harus hamba hadapi
karuniakanlah kepada hamba hati
yang selalu berbaik sangka kepada ketentuan-Mu yaa Allah
yang selalu ridho dengan ketentuan-Mu
yang selalu sabar dengan ujian dari-Mu
yang selalu dapat menyempurnakan ikhtiar di jalan-Mu
Robbanaa aatinaa fiddunyaa khasanah
wafil aakhiroti khasanah..
waqinaa ‘adza bannaar..
wal hamdulillahirobbil ‘aalamiin..
luruskan niat, sempurnakan ikhtiar…
Ahmad BukhoriDo’a hari ini…
read more

Mandi Wajib??

Seorang teman bertanya kepadaku tentang apa sih mandi wajib itu??

teroz coba2  googling n ketemu ini :

1. Hukum mandi

Bagi orang yang akan shalat, tidak sah sholatnya jika masih mempunyai hadats
besar. Hadats yang disebabkan bersetubuh, keluar mani, haid, nifas dan
melahirkan. Hadats besar dapat di hilangkan dengan mandi. Atau mandi wajib, atau
mandi hadats besar. Hukm mandi ini adalah wajib.

2. Sebab – sebab yang mewajibkan mandi.

Hal – hal yang menyebabkan seseorang wajib mandi ada 6, yaitu :

  • bersetubuh ( walaupun tidak keluar air mani )
  • keluar air mani ( baik karena bersetubuh maupun karena mimpi atau sebab lainnya ).
  • Mati yang bukan mati syahid ( orang yang mati syahid tidak wajib di mandikan)
  • Selesai haid ( mestruasi ), yaitu keluarnya darah dari rahim wanita setelah berusia 9 tahun setiap bulan sebagai bagian dari sirklus biologisnya.
  • Selesai nifas, yaitu darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan.
  • Wiladah ( melahirkan )

Catatan : 
Cirri – ciri air mani adalah :

  1. 1. keluarnya dengan memancar ( tersendat – sendat )
  2. 2. saat keluar terasa lezat
  3. 3. baunya :
    a. jika masih basah seperti bau adonan roti, atau bau mayang korma
    b. jika sudah kering seperti bau putih telur.

3. Fardhu mandi

Fardhu mandi ada 3, yaitu :

  • Niat. Niat ini di baca di dalam hati pada saat mulai membasuh bagian manapun dari tubuh. Adapun lafal niat mandi adalah :
    NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA.
    Artinya : ( di baca dalam hati! )
    “ aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena allah taala.”
  • membasuh seluruh tubuh dengan air sampai rata ( semua rambut dan kulitnya harus kena air )
  • menghilangkan najis jika ada di badan.

4. Sunat mandi

Sunat mandi ada 5, yaitu :

  • membaca basmalah ( “ bismillaahir rahmaanir rahiim “ ) pada saat akan memulai mandi.
  • berwudhu ( sebelum mandi ) seperti dudhu hendak sholat.
  • Membasuh ( menggosok ) badan dengan tangan sampai 3 kali
  • Mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri.
  • Muwalat,yaitu sambung menyambung dalam membasuh anggota badan.

5. Mandi sunat.

Selain mandi wajib, ada beberapa mandi yang di sunatkan, yaitu :

  • mandi ketika hendak sholat jum’at
  • mandi ketika hendak sholat idul fitri
  • mandi ketika hendak sholat idul adha
  • mandi setelah sembuh dari penyakit gila
  • mandi ketika hendak melaksanakan ihram haji atau umrah
  • mandi setelah memandikan mayat
  • mandi seorang kafir setelah masuk islam
  • dan lain – lain.

6. Beberapa larangan bagi orang yang mempunyai hadats besar.

A. larangan bagi orang yang sedang junub :

  • mendirikan sholat, baik sholat wajib mapun sholat sunat
  • mengerjakan thawaf, baik thawaf rukun haji maupun thawaf sunat.
  • menyentuh atau membawa Al-Qur’an.
  • mebaca Al- Qur’an
  • berhenti lama ( berdiam ) di mesjid

B. larangan bagi orang yang sedang haid dan nifas

  • semua larangan bagi orang yang sedang junub ( 1 – 5 di atas ) berlaku pula bagi orang yang sedang haid nifas
  • di cerai ( di talak )
  • berpuasa, baik puasa wajib maupun puasa sunat
  • bersetubuh
  • menyebrangi mesjid jika khawatir mengotorinya dengan darah.
Ahmad BukhoriMandi Wajib??
read more

“Allah” di jilatan api Pertamina Lapindo

Surabaya – Allah Maha Besar! Ledakan pipa gas milik Pertamina di lokasi lumpur Lapindo, jalan Tol Porong-Gempol KM 38 22 November 2006 lalu yang menewaskan 13 orang masih menyimpan misteri. Ada yang mengejutkan sesaat api melumat tanggul di sekitar pusat semburan lumpur tersebut. 
Seorang pekerja PU yang tergabung dalam Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo diam-diam berhasil mengabadikan jilatan api yang cukup mecengengangkan. Bagaimana tidak! Tanpa disadarinya, hasil bidikan fotografer amatir yang namanya dirahasiakan itu menunjukkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. 
Kok bisa? Api yang membubung setinggi hampir 1 kilometer itu ternyata sempat membentuk lafal Allah dalam tulisan Arab beberapa saat. Selain itu, api itu juga menunjukkan gambar logo lama perusahaan minyak negara, PT Pertamina: kuda laut. 
Boleh percaya, boleh juga tidak. Yang jelas, wartawan detikcom yang menerima softcopy foto ini sempat terkejut menyaksikan foto yang selama ini dianggap biasa oleh Timnas itu. 
Pengamatan detikcom, foto tersebut kemungkinan dibidik dari tanggul Desa Renokenongo yang berada di bagian utara pusat ledakan. Memang jika dilihat sekilas, foto itu terkesan biasa. 
Namun jika foto itu dicermati dan diteliti lebih lama, terlihat jelas apinya membentuk lafal Allah dan kuda laut. Pertanyaan yang muncul apakah itu jilatan api yang membentuk lafal Allah ini kebetulan saja atau memang memuat pesan-pesan dari Allah? Wallau a’lam. (gik/asy)
dikutip dari detik.com

Ahmad Bukhori“Allah” di jilatan api Pertamina Lapindo
read more

Yang muda, yang sehat..

Paknartonfriendz

Nabi Muhammad SAW pun ternyata dalam catatan sejarah merupakan orang yang sangat sehat walaupun aktifitasnya luar biasa padatnya. Tercatat beliau hanya dua kali mengalami sakit. (woww..)

Dalam bukunya Aa’ Gym memberikan tips  gimana caranya menjaga kesehatan tubuh dan hati kita supaya tetep fit setiap saat :

1.)
Menjaga perut. Pastikan perut kita tak dimasuki barang haram serta makruh seperti rokok. Jangan berlebihan jika makan, berhenti makan sebelum kenyang, perbanyak minum, dan perbanyak shaum sunnah Senin-Kamis atau shaumDaud.

2.)
Menjaga kebugaran tubuh dengan senam, olahraga, lari, fitness, berenang, bersepeda, yang diupayakan secara rutin dan istiqamah.

3.)
Istirahat yang berkualitas. Walau tidur sebentar, upayakan berkualitas. Caranya adalah setiap ada kesempatan, istirahat. Di samping itu, perbanyak dzikir dan mohonlah kepada 4JJI agar diberi istirahat yang baik. Walau hanya beberapa menit, yang penting bisa membuat segar kembali.

4.)
Dan kunci terpenting adalah menjaga hati. Jangan stres, mudah tersinggung, marah atau dendam. Jadilah pemaaf, menggembirakan orang lain, jangan mempersulit diri, dan selalu berpikir positif.

5.)
Perbanyak dzikir. Karena dengan selalu ingat kepada 4JJI, bathin ini akan benar-benar tenteram dalam situasi apa pun. Di samping itu, perbanyaklah tilawah Qur’an, berdo’a, dan bersujud terutama saat sholat tahajjud.

Mudah-mudahan kalau upaya untuk sehat sudah maksimal, jika tetap ditakdirkan sakit, sakit tersebut menjadi sebaik-baik kejadian yang dapat menggugurkan dosa serta sarana latihan bersabar dan membuka pintu hikmah lainya.

Gimana?
Anda siap untuk sehat?

Ahmad BukhoriYang muda, yang sehat..
read more

life is full of questions

Crazy_1

at 19, i’ve learned…
we are constantly asking questions..
for which there are frequently no answers

what do you want to be?

that’s a good question
How can I answer that at 19?
are you happy?
that’s another good question

happiness is an abstract concept

maybe I am happy
but not all the time

The past few months have been especially dificult
I know I made a lot of mistakes,
Nothing out of the ordinary,just as it should be.
All was fine…
…until that day.

that day.

Things change so much…
…but at the same time they stay so much the same.

Maybe because the world is round and has to spin.

I wonder if someday I may regret having…
…passed on the chance
I’ll find that answer in due time, too

In regard to the question of wheather I’m happy…
the answer is yes.
Not because I’ve achieved happines, but…
because I know that it’s not a place
…but rather a road.

Maybe love isn’t enough for relationship to work…
…but it is the main ingredient.

I don’t have all the answers.
But now I know what I want to be.

be a better person

Ahmad Bukhorilife is full of questions
read more