Awalnya cuman diajakin nemenin Mas Andhyka Muttaqien, tetangga yg ngontrak di rumah belakang (rumahe bapak saya-red ^^).
“Mas, nemenin aku fitness mau ndak?, klo’ ada temennya kiy tambah semangat jehh” begitu katanya.
Berhubung pagi ini jadwalku agak longgar, cuman ada 1 agenda rapat di kantor ntar agak siangan yo ku iya-i aja ajakan itu. Walhasil hari ini saya dijemput jam 9 pagi dan berangkatlah kami berdua..
Extreme Fitness, tempetnya cuman deket rumah, naek motor 2 menit nyampe’. Tarifnya cukup murah. Kalo jadi anggota cukup 30ribu/bulan, atau kalo pengen gak tetap tinggal bayar 2ribu rupiah tiap kali masuk. Beres.. 😀
Benere dah biasa lewat situ siih, selama ini cuman lewat doang, jadi ini pertama kali masuk. Ternyata dah banyak orang di sana. hehe.. dari yang bapak-bapak ndhut type perut boss boss, mas2 badan junkies, mpe mas-mas yg badane bagus pothok methekol yo ono.. hoho.. saya sama mas Andhyka pede aja.
“Sejak kapan e mas, njenengan ikut beginian?”, tanyaku ke mas Andhyka
“He he wis sebulan yang lalu, jane yo awalnya karena terpaksa ini, tiba2 disodori sama isteri kartu anggota. Suruh ikutan fitness biar “sehat” katanya , yawes piye maneh.. kebacut wis didaftarin e..ndak bisa nolak. Itung-itung ngibadah.. menyenangkan isteri n sik penting sehat.. he he he…”
saya cuman ketawa kemudian..
woalaahh…
ternyata seorang isteri sekualitas mbak Nailul (isteri mas Andhika; high quality akhwat-red) kiy yo memperhatikan hal begituan juga tha :p
Mas Andhyka ini mahasiswa S2 UGM (keren tenan..dari SMA mpe kuliah dapet beasiswa teroz, bahkan nikah pun biaya sisa dari beasiswa), orangnya seumuran saya, bedanya sudah beristeri dan 1 orang putra, itungane masih penganten baru lah :). Dulu, awal2 ngontrak di rumah belakang bobotnya masih 75kg, tapi sejak sang isteri hamil dan kegiatan kesehariannya cuman “belajaar muluuu” (he he he piss mas Andhy) jadinya malah kaya lomba sama isterinya, perut Mas Andhy ikut2an mengalami ‘kemajuan’ jadi kek dua-duanya hamil ^^). 75kg sekarang jadi 95kg ??!!. ho ho ho…
Setelah saya pikir kiy yo bener juga ya kalo’ ada hadist yang menyebutkan bahwa “menikah itu menyempurnakan separoh agama” .
banyak keutamaannya di situ.
contohnya ya kejadian di atas. Jika fitnessnya dilakukan sebelum nikah, yo mas Andhyka ndak dapet apa2 kecuali badan sehat doang n (maybe) bentuk badan yang bagus :). Beda dengan sekarang. Karena ada kata-kata “menyenangkan hati sang isteri”, statusnya berubah menjadi ibadah khan..?
Contoh lain, “nilai ibadah sholat seorang yang sudah menikah disebutkan dalam sebuah hadist 40x lebih utama dibandingkan seseorang yang masih bujangan”. Bener juga kupikir. Orang yang sudah menikah biasanya tingkat emosionalnya lebih stabil, sehingga saat sedang sholat relatif lebih khusyu’. Beda dengan seorang bujangan yang sedang jama’ah sholat dengan pacarnya misalnya. Bisa jadi akan timbul sifat riya’, pengen dipuji sang kekasih atau orang lain. Ho’ oh raaa?? ^^
kemudian juga dalam hal bekerja mencari nafkah, juga akan beda bobotnya ketika orang itu sudah menikah maka akan dihitung sebagai jihad fisabillah jika diniati dengan benar untuk keluarga..
* * *
Gak terasa sudah 1.5 jam kami di situ. Itu pun wis gembrobyosh kabehh awak e. Hari pertama saya cuman nyoba-nyobain alat satu-satu. Sama instrukturnya diajarin cara pakai sama fungsinya juga. Disuruh nyoba semua selama 2 minggu pertama biar semua otot kena. Baru setelah itu ikut program mana yang mau di bentuk.
Semua tak coba kecuali angkat2 barbel yang gedhe2 masih belom berani. Nek kejatohan rak yo repott he he he..
Kata instrukturnya biar hasilnya bagus harus rutin, paling tidak latihan 2 hari sekali katanya. Akhire saya sama Mas Andhyka janjian berangkat bareng lagi. Ternyata enak juga, badannya jadi entheng n fresh karena bisa berkeringat..
* * *
hari berikutnya, bangun tidur. . .
dowewewewewng…
badan saya sakit semuaaa
ha
:
ha
:
ha
4 comments
Join the conversationzain - December 26, 2009
Mad, hati-hati ya klo fitness. Kamu juga harus bener-bener menjaga asupan energi ke dalam tubuh. Dengan kata lain makanan yang dikonsumsi juga harus mempunyai nilai gizi cukup. Banyak temen-temenku ikut fitness dan banyak juga diantara mereka sakit tidak lama setelah itu. Hal itu karena asupan energi dari makanan kurang sedangkan energi yang keluar lebih banyak. Mereka rata-rata sakit typhus. GOOD LUCK AND TAKE CARE
bukhoryart - December 27, 2009
hehehe.. siyapphh…
yang ada setelah fitness malah BB ku naek 3 kilo dalam 1 bulan ha ha ha..
btw : ini zainal gamatechno bukan yo?? *prifile mu gak bisa dibuka >.<
zain - December 30, 2009
Bukan, ini Zainul Surabaya.
Zain - January 13, 2010
KOMPAS.com – "Saya seorang bodybuilder dan setiap hari berlatih di gym selama tiga jam. Selama lima tahun terakhir saya mengikuti diet tinggi protein dan makan sedikitnya 10 butir telur setiap hari. Saya juga mengonsumsi suplemen khusus untuk membentuk otot. Adakah saran lain untuk meningkatkan performa otot saya?"
Pertanyaan tersebut dikirimkan seorang pria dalam rubrik konsultasi di majalah kebugaran. Meski tubuhnya sudah berotot, pria tersebut masih merasa ada yang kurang dari penampilannya.
Para binaragawan (body builder) biasanya begitu peduli pada bentuk tubuh dan otot mereka. Tak jarang mereka jadi terobsesi dan terus menerus memikirkan kekurangan fisik minor.
Orang yang terus menerus memikirkan bentuk otot-otot tubuhnya diistilahkan dengan muscle dysmorphia, kebalikan dari anorexia nervosa. Seperti orang yang anorexia yang menganggap badan yang kurus sebagai cantik, pengidap muscle dysmorphia menilai perut berbaku enam dan tubuh indah berotot adalah sebuah keindahan.
Muscle dysmorphobia pada umumnya diderita oleh laki-laki. Sebagian besar penderita muscle dysmorphobia termasuk ke dalam kelompok body dysmorphic disorder (ketidakpuasan yang ekstrem terhadap penampilan).
Tidak semua orang yang terobsesi dengan bentuk tubuh berotot dapat langsung dikategorikan sebagai muscle dysmophobia. Ada beberapa karateristik dari penderita kelainan ini, seperti:
– Selalu merasa otot dan bentuk tubuhnya kurang sempurna.
– Memiliki self esteem yang rendah dan konsep diri negatif. Akibatnya ia selalu memfokuskan diri pada kekurangan diri untuk dibandingkan dengan orang lain.
– Berlatih amat keras atau diet super ketat untuk membentuk tubuh demi mencapai bentuk yang ideal.
– Sering berkonsultasi pada instruktur kebugaran atau dokter untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diimpikannya.
– Sulit memfokuskan perhatian dan berkonsentrasi pada bidang kehidupan lainnya.
Comments are closed.